Bahaya Kesehatan Mudik Pakai Motor untuk si Kecil
A
A
A
JAKARTA - Motor menjadi salah satu alat transportasi primadona saat mudik Lebaran ke kampung halaman. Selain lebih murah, motor dinilai lebih cepat dibandingkan kendaraan lainnya. Sayang, para ahli tidak menyarankan mudik mengendari motor, terlebih dilakukan dengan membonceng anak.
Pasalnya, risiko tinggi mengintai mereka yang mudik menggunakan motor. Salah satunya, punggung yang berdiri tegak membuat anak lebih capek dan mudah mengantuk. Saat tertidur, anak akan bersandar di dada pengemudi atau memiringkan tubuhnya ke lengan pengemudi.
"Keadaan ini akan membuat motor tidak stabil, motor mudah jatuh," kata dr Sumarwoto, SpA, MARS.
Paparan sinar matahari atau hujan juga dapat membuat daya tahan tubuh anak menjadi lemah. Paparan panas matahari secara langsung mengakibatkan penguapan dari permukaan kulit sehingga memicu dehidrasi. Kondisi ini pun harus diatasi dengan minum air putih yang cukup.
Selain itu, mudik naik motor semakin tak memungkinkan karena diperparah dengan paparan debu yang membuat anak menjadi lebih mudah sakit. Tak tanggung-tanggung, debu dapat masuk ke mulut, hidung, kerongkongan hingga paru-paru. Selain itu, debu juga membawa banyak kuman ke dalam tubuh.
"Keadaan ini akan ditandai dengan sampai di tempat tujuan anak jadi sakit demam, batuk, pilek, hal ini oleh masyarakat disebut sebagai anak masuk angin," jelasnya.
Pasalnya, risiko tinggi mengintai mereka yang mudik menggunakan motor. Salah satunya, punggung yang berdiri tegak membuat anak lebih capek dan mudah mengantuk. Saat tertidur, anak akan bersandar di dada pengemudi atau memiringkan tubuhnya ke lengan pengemudi.
"Keadaan ini akan membuat motor tidak stabil, motor mudah jatuh," kata dr Sumarwoto, SpA, MARS.
Paparan sinar matahari atau hujan juga dapat membuat daya tahan tubuh anak menjadi lemah. Paparan panas matahari secara langsung mengakibatkan penguapan dari permukaan kulit sehingga memicu dehidrasi. Kondisi ini pun harus diatasi dengan minum air putih yang cukup.
Selain itu, mudik naik motor semakin tak memungkinkan karena diperparah dengan paparan debu yang membuat anak menjadi lebih mudah sakit. Tak tanggung-tanggung, debu dapat masuk ke mulut, hidung, kerongkongan hingga paru-paru. Selain itu, debu juga membawa banyak kuman ke dalam tubuh.
"Keadaan ini akan ditandai dengan sampai di tempat tujuan anak jadi sakit demam, batuk, pilek, hal ini oleh masyarakat disebut sebagai anak masuk angin," jelasnya.
(tdy)